DISKOMINFO INDRAMAYU – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengingatkan kepada seluruh stakeholder baik pemerintah pusat maupun daerah untuk dapat senantiasa terus konsisten dalam melaksanakan berbagai upaya pengendalian inflasi daerah.
“Kita harus terus konsisten dalam upaya pengendalian inflasi daerah dan bapak presiden juga meminta agar terus konsisten menjaga inflasi ini karena situasi internasional masih belum sepenuhnya stabil,“ ungkap Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Senin (22/5/2023).
Lebih lanjut Tito memaparkan, berdasarkan data survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 90 kota awal mei lalu, diperoleh angka inflasi nasional berada pada angka 4,33 persen. Angka tersebut diharapkan dapat diturunkan pada bulan berikutnya sehingga angka inflasi akan berada dibawah 4 persen.
“Oleh karenanya, kita perlu bekerja keras agar barang dan jasa dapat terkendali, perlu di cek di semua daerah di pasar apakah stok tersedia dan kemungkinan pangan terutama yang terdampak kekeringan di beberapa daerah sehingga harga komoditas bahan pokok dapat stabil dan angka inflasi dapat diturunkan,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Putranto menyampaikan, terkait perkembangan harga komoditas pangan pada minggu ke 3 bulan mei, beberapa komoditas pangan seperti beras, telur ayam dan daging ayam ras cenderung mengalami tren kenaikan harga, namun untuk komoditas daging sapi mengalami penurunan.
Selain pada komoditas pangan, kenaikan harga juga terjadi pada produk hortikultura seperti cabai merah, bawang merah, cabai rawit dan bawang putih.
“Menurut pedagang, harga daging ayam ras dan telur ayam ras naik dipicu kenaikan harga pakan. Sementara untuk cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih masih berfluktuasi meskipun ada kecenderungan naik pada harga cabai merah,” jelas Direktur Statistik Harga BPS.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Nyoto Suwigyo menerangkan, pihaknya terus berupaya melakukan aksi dalam menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan, beberapa diantaranya adalah melakukan monitoring dan evaluasi harga pangan, gerakan pasar murah, serta penyaluran cadangan pangan pemerintah untuk pemberian bantuan pangan.
Kemudian, pemerintah daerah juga diharapkan turut andil dalam pemantauan realisasi penyaluran bantuan pangan, pemetaan dan pendataan champion atau produsen pangan di setiap wilayah serta melakukan identifikasi strategi aksi mengantisipasi ketersediaan pangan dalam kondisi ekstrim alam el nino atau kemarau panjang dalam rangka kesiapsiagaan krisis pangan.
“Upaya terus kamu dorong sehingga stabilisasi dan ketersediaan pangan dapat terjaga,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, ikut serta dalam rakor secara daring di Indramayu Command Center (ICC), Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Suwenda, Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu, Iing Kuswara, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Muhammad Iqbal, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi pada DKPP, Heru Purwanto, serta Analis Kebijakan Setda Indramayu, Dartiyah.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Suwenda menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Indramayu akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder terutama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Indramayu dalam rangka melakukan pengendalian inflasi daerah serta menjaga stabilitas pasokan dan harga berbagai komoditas pangan agar senantiasa dapat terus diperoleh konsumen dengan harga yang wajar.
“Kami terus berkoordinasi dan melaksanakan upaya pengendalian inflasi dan stabilisasi harga sesuai arahan pusat,” pungkasnya. (FKR/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)