DISKOMINFO INDRAMAYU – Habib Luthfi mengajak masyarakat Indramayu untuk menjaga persatuan dan kebhinekaan yang selama ini menjadi ciri dan karakter masyarakat Indonesia. Menurutnya, kebhinekaan merupakan ajaran luhur nenek moyang bangsa Indonesia yang harus
dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Demikian disampaikan Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Habib Luthfi bin Ali bin Yahya saat “Silaturahmi Kebhinekaan” yang dilaksanakan di Kabupaten Indramayu, Rabu (12/08).
Dalam sambutannya Habib Luthfi mengatakan, sebagai bangsa yang besar, Indonesia sangat menghargai kemajemukan. Namun kemajukan dan keragaman itu dibingkai oleh toleransi yang akhirnya memunculkan perdamaian dan kerukunan, sehingga Indonesia menjadi contoh dunia sebagai negara majemuk namun memiliki potensi konflik SARA yang rendah.
“Bangsa Indonesia adalah masyarakat majemuk yang cinta damai. Mari kita pelihara kebhinekaan ini sebagai modal dasar pembangunan,” kata Habib.
Habib Luthfi menegaskan, kebhinekaan merupakan cara yang ampuh untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Karena melalui hal tersebut dapat dilihat sejauh mana kepedulian masyarakat.
“Dengan memelihara kebhinekaan, dapat memperkokoh negara persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, termasuk saling menjunjung, menghormati, dan menghargai antar sesama,” jelasnya.
Pelaksanaan “Silaturahmi Kebhinekaan” di Kabupaten Indramayu yang dipusatkan di 3 tempat yakni Masjid Islamic Center Syeh Abdul Manan, Vihara Dharma Rahayu, serta Gereja Santo Mikail, merupakan yang pertama di Jawa Barat. Terkait dengan hal itu, Habib Luthfi mengapresiasi kinerja Pemkab Indramayu dalam menumbuhkan kebhinekaan dan toleransi.
Sementata itu, Plt. Bupati Indramayu Taufik Hidayat mengatakan, toleransi bagi masyarakat Indramayu merupakan budaya yang telah tumbuh lama dalam kehidupan sehingga kerukunan dan keamanan menjadi komitmen semua pihak.
Menurutnya, manusia itu diciptakan berbeda-beda dan berlomba-lomba berbuat kebaikan. Hal ini menjadi dasar bahwa keragaman merupakan sebuah anugerah yang harus disikapi dengan bijak. Jika tidak, maka perbedaan tersebut akan menjadi pemantik suatu musibah. Untuk itu harus dipahami dan diyakini bahwa Kebhinekaan adalah kekuatan untuk mempersatukan.
“Sudah sepatutnya keberagaman harus dibanggakan dan dirayakan, bukan dijadikan dasar untuk memecah belah dengan memunculkan kebencian dan kebohongan demi kepentingan suatu pihak,” tegas Taufik.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, pihaknya bertekad untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang penuh toleransi dan menjadi rumah dari keberagaman. Kegiatan Silaturahmi Kebhinekaan ini akan terus digelar di berbagai kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.
“Jika Indonesia ingin lestari, mari jaga Pancasila, jaga NKRI, dan jaga Kebhinekaan. Perbanyak dialog, perbannyak mencari persamaan untuk pengikat persatuan ketimbang mencari perbedaan untuk dipertengkarkan,” kata RK.
Selain Wantimpres Habib Luthfi, pada kesempatan itu turut pula hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Forkopimda Indramayu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta berbagai undangan lainnya. (Aa DENI/Diskominfo Indramayu)